Artikel

Kue merupakan bagian integral dari budaya kuliner di banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks budaya Nusantara, kue tidak hanya berfungsi sebagai makanan penutup atau camilan, tetapi juga sebagai simbol dalam berbagai upacara adat, perayaan, dan momen penting lainnya.

Klasifikasi Kue Tradisional Indonesia

Kue tradisional Indonesia bisa dikategorikan berdasarkan bahan dasar dan cara pembuatannya. Berikut adalah beberapa kategori utama:

  1. Kue Basah:
    • Contoh: Klepon, Dadar Gulung, Onde-onde.
    • Ciri khas: Tekstur yang lembut dan biasanya tidak tahan lama. Umumnya dibuat dari tepung beras, ketan, atau ubi, serta sering kali menggunakan santan dan gula kelapa.
  2. Kue Kering:
    • Contoh: Nastar, Kastengel, Kue Semprit.
    • Ciri khas: Teksturnya lebih keras dan renyah. Biasanya terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan telur.

Pengaruh Budaya dan Sejarah

Kue-kue di Indonesia mencerminkan pengaruh dari berbagai budaya, termasuk pengaruh dari India, Tiongkok, Arab, Eropa, dan lainnya. Misalnya:

  • Kue Nastar: Memiliki akar dari budaya Belanda, berasal dari kata “ananas taart” yang berarti tart nanas.
  • Kue Lumpur: Diduga terinspirasi dari masakan Portugis.

Peran dalam Upacara dan Perayaan

Kue tradisional sering kali menjadi bagian penting dalam upacara adat dan perayaan:

  • Tumpeng dan Selamatan: Kue seperti apem dan wajik sering digunakan dalam acara ini sebagai simbol keberkahan.
  • Hari Raya: Lebaran dan Natal sering dihiasi dengan berbagai kue kering seperti kastengel, nastar, dan putri salju.

Kue Modern dan Inovasi

Selain kue tradisional, kue modern juga telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Pengaruh globalisasi membawa berbagai jenis kue dari luar negeri, seperti brownies, cheesecake, dan lainnya yang kini diadaptasi dengan cita rasa lokal.

Post Tags :

  • Berita

Share :

Recent Post

About Us

100% produk Indonesia!
Jeji Chewy Puff lahir di tahun 2019. Telah terbukti eksis selama masa pandemi dan semakin berkembang sampai saat ini.

id_IDID